BIRMINGHAM, KOMPAS.com — Legenda Denmark, Peter Hoeg Gade, mengaku rasa kecewa yang dalam membuat dirinya tersingkir di babak pertama turnamen bulu tangkis All England, Rabu (7/3/2012) atau Kamis WIB.
Gade disingkirkan pemain asal Inggris, Rajiv Ouseph, dalam rubber game 21-17, 16-21, 14-21. Gade yang telah berusia 35 tahun berencana akan mengundurkan diri seusai Olimpiade London, Agustus mendatang.
Ini merupakan kekalahan pertama Gade dari Ouseph dan ia menumpahkan kekesalannya pada peraturan baru yang dikeluarkan federasi bulu tangkis dunia (BWF).
"Mengapa kita tidak pernah menyejajarkan diri dengan tenis dan golf? Ini jawabannya," kata Gade seusai kekalahan. Ia mengacu pada peraturan BWF yang hanya memperbolehkan penggunaan empat lapangan dan memperkirakan setiap pertandingan berlangsung hanya 40 menit.
"Sulit sekali menerima kenyataan saya harus menyelesaikan pertandingan babak pertama di All England saya yang terakhir pada pukul 02.30 dini hari," kata Gade.
"Di usia seperti saya, kita akan sangat sensitif bila sesuatu berjalan tidak sesuai keinginan kita," katanya. "Saya memberi yang terbaik dan berharap mendapat yang terbaik. Ini tidak terjadi di All England," lanjut Gade. "Tidak mungkin berharap setiap pertandingan akan usai sebelum 40 menit."
Menyesakkan memang. Peter Hoeg Gade, salah satu pemain terbesar dua dekade ini, harus meninggalkan arena All England tanpa disaksikan oleh para penonton yang telah meninggalkan stadion.
Gade disingkirkan pemain asal Inggris, Rajiv Ouseph, dalam rubber game 21-17, 16-21, 14-21. Gade yang telah berusia 35 tahun berencana akan mengundurkan diri seusai Olimpiade London, Agustus mendatang.
Ini merupakan kekalahan pertama Gade dari Ouseph dan ia menumpahkan kekesalannya pada peraturan baru yang dikeluarkan federasi bulu tangkis dunia (BWF).
"Mengapa kita tidak pernah menyejajarkan diri dengan tenis dan golf? Ini jawabannya," kata Gade seusai kekalahan. Ia mengacu pada peraturan BWF yang hanya memperbolehkan penggunaan empat lapangan dan memperkirakan setiap pertandingan berlangsung hanya 40 menit.
"Sulit sekali menerima kenyataan saya harus menyelesaikan pertandingan babak pertama di All England saya yang terakhir pada pukul 02.30 dini hari," kata Gade.
"Di usia seperti saya, kita akan sangat sensitif bila sesuatu berjalan tidak sesuai keinginan kita," katanya. "Saya memberi yang terbaik dan berharap mendapat yang terbaik. Ini tidak terjadi di All England," lanjut Gade. "Tidak mungkin berharap setiap pertandingan akan usai sebelum 40 menit."
Menyesakkan memang. Peter Hoeg Gade, salah satu pemain terbesar dua dekade ini, harus meninggalkan arena All England tanpa disaksikan oleh para penonton yang telah meninggalkan stadion.
0 komentar:
Posting Komentar